mahjong ubin khusus yang disebut tiles, biasanya terdiri dari 144 ubin yang dibagi menjadi beberapa kategori seperti bamboo, characters, circles, winds, dragons, dan flower tiles. Mahjong tidak hanya sekadar permainan, tetapi juga bagian dari budaya sosial dan hiburan yang telah bertahan selama berabad-abad. Asal-usul Mahjong masih menjadi bahan perdebatan para sejarawan, tetapi sebagian besar sepakat bahwa permainan ini berkembang di Tiongkok pada abad ke-19, khususnya di daerah selatan seperti Guangdong. Beberapa sumber menyebutkan bahwa Mahjong merupakan evolusi dari permainan kartu tradisional Tiongkok, seperti Mah-Tiae, yang dimainkan dengan kartu-kartu bergambar simbol-simbol tertentu. Seiring waktu, permainan kartu tersebut diadaptasi menjadi bentuk ubin karena ubin lebih tahan lama dan memungkinkan variasi permainan yang lebih kompleks. Nama “Mahjong” sendiri diyakini berasal dari kata Tionghoa “má jiàng” (麻將), yang secara harfiah berarti “burung pipit” atau “sparrow”. Ada teori yang mengatakan bahwa nama ini muncul karena suara yang dihasilkan saat pemain menekan ubin di atas meja terdengar seperti “cuit-cuit” burung pipit. Teori lain menyebutkan bahwa awalnya permainan ini populer di kalangan keluarga bangsawan dan pedagang kaya di Tiongkok Selatan, sebelum menyebar ke masyarakat umum. Pada akhir abad ke-19 dan awal abad ke-20, Mahjong mulai dikenal di luar Tiongkok. Pedagang dan imigran Tionghoa membawa permainan ini ke Asia Tenggara, Amerika Serikat, dan Eropa. Di Amerika Serikat, Mahjong mencapai puncak popularitas pada tahun 1920-an, ketika banyak versi komersial permainan ini dicetak dan dijual dengan panduan dalam bahasa Inggris. Adaptasi ini membuat Mahjong menjadi hiburan rumah yang menyenangkan, terutama di kalangan wanita, karena sering dijadikan sarana sosial dan rekreasi. Dalam konteks budaya Tiongkok, Mahjong lebih dari sekadar permainan. Ia mencerminkan nilai-nilai sosial, strategi, dan keberuntungan. Setiap pemain harus menggabungkan keterampilan analisis, memori, dan kemampuan membaca lawan untuk memenangkan permainan. Selain itu, Mahjong sering dimainkan dalam acara keluarga, festival, dan perayaan Tahun Baru Imlek, sehingga memperkuat ikatan sosial antar anggota komunitas. Dengan perkembangan zaman, Mahjong juga mengalami banyak variasi. Beberapa negara mengembangkan aturan lokalnya sendiri, seperti Mahjong Jepang (Riichi Mahjong), Mahjong Amerika, dan Mahjong Hong Kong. Setiap versi memiliki perbedaan dalam jumlah ubin, sistem poin, dan strategi permainan, namun inti permainan tetap sama: menyusun kombinasi ubin tertentu untuk memenangkan ronde. Kesimpulannya, Mahjong merupakan permainan yang kaya sejarah dan budaya. Bermula dari Tiongkok abad ke-19, permainan ini telah menyebar ke seluruh dunia dan beradaptasi dengan budaya lokal masing-masing. Mahjong bukan hanya hiburan, tetapi juga simbol interaksi sosial, strategi, dan tradisi yang tetap hidup hingga hari ini. Keabadiannya menunjukkan bagaimana sebuah permainan sederhana bisa menjadi bagian penting dari identitas budaya dan sosial masyarakat.
Uncategorized
Sejarah dan Asal-usul Permainan Mahjong
Mahjong adalah permainan tradisional Tiongkok yang sangat populer di Asia Timur dan kini dikenal di seluruh dunia. Permainan ini dimainkan dengan setumpuk
